DMC DD - Senyum untuk Pengungsi Manokwari

DMC DOMPET DHUAFA MENDISTRIBUSIKAN SELIMUT BAYI DAN ALAT MASAK BAGI KORBAN WASIOR

Manokwari (14/10), Memasuki hari ke-9 para pengungsi korban banjir bandang Wasior masih disibukkan dengan urusan pendistribusian logistik berupa makanan dari pemerintah. Menyusul evakuasi besar-besaran dari lokasi bencana dengan menumpang Kapal Nggapulu beberapa waktu yang lalu (10/10).
Pengungsi tak kurang dari 4.000 jiwa kini ditampung di 2 lokasi berbeda. Menempati lapangan Kodim 1703 Manokwari dan lainnya berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Perhutani Manokwari. Kondisi pengungsian masih belum tertata dengan baik, terlihat jelas sampah-sampah berserakan di sekitarnya, MCK sangat minim, kondisi para bayi memerihatinkan karena perlengkapan yang di bawa para ibu seadanya dan anak-anak masih nampak depresi, nampak sekali dari gerak tubuh mereka yang terlihat murung dan kaku. Pasokan bahan makanan kelihatan tak dapat diolah menjadi makanan siap saji lantaran tak ada perlengkapan memasak dan makan yang memadai.

Hingga tadi malam (13/10) Dompet Dhuafa telah mendistribusikan 84 helai selimut bayi dengan cara “hunting” para ibu yang tengah tidur berdampingan dengan bayinya dalam kondisi seadanya.”Semalam para relawan kita memburu para bayi dan balita yang tidur dengan kondisi seadanya”. Papar Iman Surahman Kepala Divisi Respon DMC-DD yang berada di lokasi. Untuk membantu mengolah bahan makanan yang tersedia juga telah didistribusikan 500 paket alat masak yang terdiri dari kompor, panci, wajan dan sodetnya serta alat makan dan minumnya. Pada hari ini (14/10) akan dibuatkan Dapur Umum bersama yang dapat digunakan untuk kegiatan memasak para pengungsi.

Untuk menjaga lingkungan pengungsi yang bersih DD telah menyiapkan 50 tong sampah berikut polybagnya yang ditempat diberbagai titik di lokasi pengungsian.
Sementara itu program recovery mental yang bertajuk “Sekolah Ceria” bagi anak-anak terus berlanjut di 2 lokasi pengungsian yang berbeda, melibatkan relawan dari KAMMI dan HMI setempat.

​Sebanyak 200 anak ikut terlibat dalam program ini. Recovery mental dilakukan bertujuan untuk membebaskan korban bencana dari kalangan anak-anak agar terbebas dari depresi dan trauma (trauma healing). Metode yang dilakukan berupa menggambar

No comments:

Post a Comment